MAHADEWANEWS.COM – Pernah mendengar Samarkand? Pertanyaan ini dilontarkan oleh Madina Shakirova, salah satu dosen dari Uzbekistan, ke hadapan dosen dan mahasiswa Universtas PGRI Mahadewa Indonesia di auditorium Redha Gunawan, Selasa (29/4).
Nyaris semua tiada yang tahu kota penting bersejarah sebagai pusat kebudayaan di negara pecahan Uni Soviet tersebut. Tapi begitulah cara Madina menyapa dan memperkenalkan sekilas tentang Uzbeskitan berikut tradisi, musik, juga layanan lainnya. Ia dan rekannya, Shokhsanam Khusanova, berusaha secara interaktif memperkenalkan Uzbeskitan termasuk mengajak perwakilan mahasiswa belajar gerakan tari Andijan Polka.
Bersama sejumlah rekan dosen lainnya dari Uzbekistan State World Languages University Madina datang ke UPMI Bali untuk menggelar seminar bersama dengan tajuk “The Heart of The Silk Road: Exploring Uzbek Culture Through Traditions, Music, and Hospitality”. Di sinilah Uzbekistan dan Bali sebagai representasi Indonesia, bertemu dalam dialog. Program yang digagas UPMI Bali bekerjasama dengan Universitas Gunadarma, Jakarta ini juga menghadirkan narasumber Yudi Nugraha Bahar (Gunadarma) yang membahas arsitektur berbasis alam di IKN, juga Ni Luh Gede Liswahyuningsih (UPMI) yang memperkenalkan sekilas tentang budaya Bali .
Salah satu peserta seminar, Ari Darmayani, mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat baginya. “Saya mendapatkan banyak pengetahuan baru tentang kebudayaan Uzbekistan, termasuk konsep Nature Inspired Design sebagai pendekatan arsitektur sehat yang berorientasi pada lingkungan,” ungkapnya antusias.
Acara dibuka Wakil Rektor III Universitas PGRI Mahadewa Indonesia, Dr. I Wayan Sumandya, S.Pd., M.Pd. Dalam sambutannya ia berharap agar kerja sama internasional seperti ini dapat terus dilaksanakan secara konsisten guna memperluas wawasan akademik bagi mahasiswa serta civitas akademika UPMI Bali. Kegiatan ini tidak hanya mempererat hubungan antar universitas, tetapi juga memperluas pemahaman lintas budaya di kalangan mahasiswa dan akademisi. (MIRA/ADN)
