DOSEN UPMI Bali, I Gusti Ngurah Agung Cahya Prananta, S.Pd., M.Fis. tampil sebagai salah satu narasumber dalam diskusi terpumpun di ruang sarasehan, UPTD Taman Budaya Bali di Denpasar, 14 November lalu. Gung Nanta, begitu ia sering disapa, membawakan materi berhubungan dengan olahraga tradisional dan permainan rakyat.
Dosen Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (PJKR), Fakultas Sains dan Teknologi tersebut menyampaikan paparannya tentang strategi pengembangan olahraga tradisional. Dikatakan, sosialisasi olahraga tradisional ataupun permainan rakyat sebaiknya mulai dilakukan dari sekolah, sekaa teruna, desa, kecamatan, hingga kabupaten/kota. Ia juga mengusulkan permainan rakyat bisa dikembangkan di daerah pariwisata.
“Jangan hanya menampilkan seni tari atau gamelan, permainan rakyat ini juga menarik untuk diperkenalkan kepada wisatawan. Kalau sudah lestari, permainan rakyat juga bisa ditampilkan dalam ajang patiwisata,” ujarnya.
Kegiatan serangkaian Kongres Kebudayaan Bali IV Tahun 2024 yang digelar Dinas Kebudayaan Provinsi Bali tersebut diikuti oleh guru-guru PAUD dan SD, ketua komunitas anak-anak dan praktisi permainan rakyat. Selain Gung Nanta, dalam kegiatan berkenaan pembinaan sumber daya manusia, lembaga, dan pranata kebudayaan tersebut turut tampil I Kadek Wahyudita, ketua Yayasan Penggak Men Mersi. (HUMAS)