IBT UPMI Bali Pamerkan Produk Berkelanjutan di ASRRAT 2025

BADUNG – Inkubator Bisnis Teknologi (IBT) UPMI Bali kembali menorehkan prestasi dengan menjadi salah satu inkubator dari lembaga pendidikan yang mendapat kehormatan memamerkan produk inovatif dalam ajang Asia Sustainability Reporting Rating (ASRRAT) 2025. Mengusung tema Be Responsible and Be Sustainable, IBT UPMI menampilkan karya unggulan dari dua program studi, yaitu Virgin Coconut Oil (VCO) dari Prodi Pendidikan Biologi serta kerajinan batik dan ecoprint dari Prodi Pendidikan Seni Rupa.

Keikutsertaan dalam kegiatan ini menjadi pengalaman berkesan bagi IBT UPMI Bali karena tidak hanya memperkenalkan lembaga, tetapi juga menampilkan kreativitas mahasiswa di hadapan peserta dari berbagai sektor. “Dengan mengikuti kegiatan ini, IBT UPMI Bali dapat memperkenalkan lembaga dan juga kreativitas mahasiswanya sehingga nama IBT UPMI makin dikenal di masyarakat,” ujar Ketua IBT UPMI Bali, N. Putri Sumaryani, S.P., M.M.A.

Ia menambahkan, kegiatan ini membuka kesempatan berbagi pengalaman dalam pengembangan kewirausahaan, terutama karena dapat bertemu langsung dengan pelaku UMKM hingga perusahaan besar seperti Perindo dan Pertamina yang aktif menjalankan program CSR dan bekerja sama dengan inkubator untuk pembinaan mahasiswa.

ASRRAT 2025, yang digelar di The Westin Resort Nusa Dua, Bali, 28 November lalu merupakan ajang penilaian laporan keberlanjutan paling bergengsi di Asia. Tahun ini, 82 perusahaan dan organisasi berpartisipasi, terdiri dari 78 peserta asal Indonesia serta empat peserta dari Bangladesh dan Filipina. Program yang memasuki tahun ke-21 ini diselenggarakan oleh National Center for Corporate Reporting (NCCR) bekerja sama dengan Institute of Certified Sustainability Practitioners (ICSP).

Dalam sambutannya, Chairman Board of Trustee NCCR, Prof. Dr. Bambang P.S. Brodjonegoro, menegaskan pentingnya harmonisasi standar pelaporan keberlanjutan di tingkat global. Melalui pemaparan virtual, ia menyoroti regulasi internasional seperti IFRS S1–S2, TCFD, GRI Standards, dan ASEAN Taxonomy yang menuntut pengungkapan data lebih terukur dan dapat diperbandingkan. “Perusahaan perlu menyesuaikan diri dengan tuntutan global,” ujarnya.

Executive Director NCCR, Dr. (Hon) Ali Darwin, turut menekankan bahwa laporan keberlanjutan kini menjadi fondasi akuntabilitas dan kepercayaan bisnis. Menurutnya, kualitas pengungkapan akan menentukan kepercayaan investor, peluang pembiayaan, serta kesiapan perusahaan dalam ekonomi hijau.

Sementara itu, Chairperson ASRRAT Jury Committee 2025, Prof. Dr. Sylvia Veronica Siregar, menyampaikan peningkatan kualitas laporan keberlanjutan peserta tahun ini. Ia menegaskan bahwa ASRRAT bukan mencari juara, tetapi mendorong perusahaan memperbaiki kualitas laporan secara berkelanjutan sesuai GRI Standards 2021 dan ketentuan OJK.

Melalui rating, scorecard, dan umpan balik komprehensif, ASRRAT 2025 kembali memperkuat perannya sebagai platform pembelajaran dan evaluasi pelaporan keberlanjutan di Asia. Ajang ini juga mendorong harmonisasi standar global serta memperkuat komitmen perusahaan dan lembaga, termasuk IBT UPMI Bali, dalam mendorong praktik keberlanjutan yang kredibel dan berdaya saing. (Lukas, Mang Tra)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *