NAMANYA Ni Putu Nia Pradnyaswari. Ia akrab dipanggil Nia. Sosok gadis ayu yang satu ini memiliki segudang prestasi dari sejak SMP hingga sekarang di jenjang SMA. Prestasi yang diraih sewaktu SMP misalnya juara I lomba pidato Bulan Bung Karno tingkat desa, Juara 1 lomba pidarta Basa Bali Bulan Bahasa tingkat desa, juara 1 lomba mendongeng ditingkat provinsi, juara harapan II lomba story telling di provinsi, serta masuk kategori 10 besar dalam lomba essai UNHI ditingkat provinsi.
Sepertinya gadis kelahiran Gianyar, 31 Maret 2007 ini memang haus dengan beragam tantangan kompetisi. Menginjak SMA, Nia terpilih menjadi Jegeg Suksma dalam ajang pemilihan Jegeg Bagus SMAN Negeri 1 Sukawati. Ia pung menggondol juara I Story Telling di Gedung RRI Denpasar, Juara 1 lomba Gerak Jalan Indah, Juara 1 lomba LKBB Gubernur Cup Bali tahun 2022, serta berkesempatan menjadi pembawa baki Paskibraka di tingkat Provinsi saat upacara Bendera HUT Kemerdekaan RI ke-78 tahun 2023.
“Motto hidup saya, jangan pernah menyia-nyiakan kesempatan yang datang dalam hidupmu, ambil kesempatan itu dan lewati dengan versi terbaikmu,” ujar dara yang gemar hobi berolahraga dan bercita-cita menjadi polwan ini.
Nia merupakan alumni SMP Negeri 4 Sukawati yang ramah dan santun dalam berbahasa. Baginya berbahasa yang santun adalah cerminan diri (identitas diri). Jika ditanya tentang bagaimana tanggapannya tentang penggunaan Bahasa dalam hal ini tentang kesantunan berbahasa dikalangan remaja. Nia hanya tersenyum.
“Kesantunan berbahasa kalangan remaja mengalami degradasi karena tergerus zaman yang banyaknya muncul bahasa gaul yang cenderung memakai bahasa yang kurang sopan,” komentar , remaja dari Banjar Kacagan, desa Ketewel, Gianyar ini.
Oleh karena itu, dibekali dengan kemampuan public speaking yang terus diasahnya dan dukungan penuh dari orang tua membuat Nia tetap optimis sebagai generasi muda sekaligus generasi penerus bangsa untuk tetap memberikan contoh berbahasa yang baik yang mengutamakan kesopanan dalam berbahasa terutama saat berbicara dengan orang yang lebih tua atau memiliki jabatan yang lebih tinggi.
Terhadap sesama generasi muda, Nia berpesan agar generasi muda tetap optimis dan memiliki tekad yang kuat dalam mewujudkan mimpi atau cita-cita serta yang paling terpenting harus berani mencoba.
“Satu kegagalan hanyalah keberhasilan yang tertunda serta selalu belajar dari kegagalan yang dialami untuk bisa bangkit kembali,” pungkasnya. (SUWANDEWI)