MENANDAI akhir semester genap tahun akademik 2023/2024, Senin (8/7), UPMI Bali menggelar workshop dengan satu pokok bahasan khusus, yakni “Reorientasi Kurikulum Pendidikan Tinggi dengan Pendekatan OBE untuk Mendukung Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Mandiri Universitas PGRI Mahadewa Indonesia”.
Workshop yang ditangani Lembaga Pengembangan Akademik (LPA) ini diikuti segenap dosen dari seluruh program studi dan dilangsungkan secara hybrid. Workshop menghadirkan narasumber Nara sumber Dr. Ir. Syamsul Arifin, MT. Pada kesempatan tersebut juga disampaikan presentasi sekaligus tanya jawab kurikulum pada Prodi Pendidikan Sejarah sebagai salah satu penerima Program Bantuan Akselerasi Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Pendidikan Tinggi Mendukung Kampus Merdeka Mandiri tahun 2024.
Menurut Dr Syamsul, dasar hukum penyelenggaraan kurikulum OBE atau outcome based education adalah Permendikbudristek No. 53 tahun 2023. Dengan ini diharapka perguruan tinggi dapat menjalankan otonomi hingga tercipta karakteristik atau ciri khas masing-masing perguruan tinggi.
Ia juga menyampaikan ucapan selamat kepada Prodi Pendidikan Sejarah UPMI Bali yang memenangkan hibah akselerasi dari Kemendikbudristek. Diharapkan, ini menjadi inspirasi bagi prodi-prodi lainnya.
Rektor UPMI Bali Prof. Dr. Drs. I Made Suarta, S.H., M.Hum., usai membuka kegiatan menyampaikan, tantangan yang dihadapi saat ini adalah bagaimana mahasiswa mampu bersaing di tengah tuntutan industri yang membutuhkan tenaga dengan kompetensi semakin tinggi dan fleksibel mengikuti perkembangan zaman.
Dikatakan, mengingat perubahan yang sangat dinamis, UPMI secara rutin me-review kurikulum dengan melibatkan seluruh stakeholder, Termasuk dunia usaha dan industri sebagai pengguna lulusan. Dengan demikian diharapkan bisa tercipta kesesuaian antara lulusan dan kebutuhan di masyarakat. (HUMAS)