Pedalitra V Soroti Tantangan dan Peluang Kajian Bahasa di Era Digital

DENPASAR — Seminar nasional Pedagogik, Linguistik, dan Sastra (Pedalitra) kembali digelar Selasa (28/10) lalu. Kegiatan tahunan yang memasuki penyelenggaraan V ini menyoroti dinamika perkembangan studi linguistik dan sastra di tengah arus digitalisasi. Kegiatan ini mengangkat tema “Perkembangan Studi Linguistik dan Sastra pada Era Digital: Tantangan dan Peluang dalam Pembelajaran.”

Acara yang dilaksanakan secara daring ini merupakan kolaborasi antara Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia dan Daerah (PBID), Prodi Pendidikan Bahasa Bali, dan Prodi S-2 Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas PGRI Mahadewa Indonesia (UPMI) Bali. Dua narasumber utama hadir dalam sesi pleno, yakni Prof. Dr. Suhartono, M.Pd. dari Universitas Negeri Surabaya dan Dr. Drs. Anak Agung Gde Alit Geria, M.Si. dari UPMI.

Menurut Ketua Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Gede Sidi Artajaya, S.Pd., M.Pd., penyelenggaraan Pedalitra V tahun ini memiliki makna khusus. “Pedalitra tahun ini sangat spesial karena bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda dan Bulan Bahasa. Forum ini menjadi wadah curah ide pemakalah dari Sabang sampai Merauke,” ujarnya.

Tercatat 46 makalah dipresentasikan oleh peserta dari delapan daerah di Indonesia, meliputi Bali, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Sumatera Selatan. Keberagaman ini menegaskan peran Pedalitra sebagai ruang akademik nasional yang memperkuat semangat kebinekaan dalam kajian bahasa dan sastra.

Pemaparan pemakalah pendamping yang digelar secara parallel menampilkan beragam sub tema meliputi Linguistik Terapan dan Teknologi Digital, Wisata Digital dan Transformasi Budaya Literasi, Pedagogi Bahasa dan Sastra Berbasis Digital, hingga Humaniora Digital dalam Kajian Bahasa dan Sastra. (HUMAS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *